Ground Breaking PLTMH Jambi Kerjasama UNDP, EBTKE-ESDM, Baznas dan Bank Jambi

06 April 2018

Lubuk Bangkar, Jambi (6 April 2018). Akses listrik sangat penting untuk mendukung pengentasan kemiskinan dan mengurangi kesenjangan pembangunan. Ketika listrik dirasakan memberikan perbaikan ekonomi, pendidikan dan kesehatan oleh sebagian masyarakat, disisi lainnya, saudara-saudara kita belum merasakan akses elektrifikasi. Kesenjangan ini juga dirasakan di Provinsi Jambi, salah satu provinsi yang masih berada dibawah standar rata-rata nasional dengan rasio elektrifikasi 91,40% dibandingkan dengan standar rata-rata nasional yaitu 94,83% menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sampai dengan Desember 2017.

Ketimpangan ini menjadi perhatian bagi UNDP, EBTKE-kementerian ESDM dan Pemerintah Provinsi Jambi dengan dukungan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Bank Jambi untuk bersama-sama dengan masyarakat memberikan akses listrik di lingkungannya. Kerjasama ini diwujudkan melalui pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dapat mendukung pengentasan kemiskinan dan penyejahteraan masyarakat melalui akses terhadap energi. Kerjasama Pemanfaatan EBT ini diaplikasikan dalam program Pembangunan baru Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di desa Lubuk Bangkar Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun dan revitalisasi 3 PLTMH di desa Ngaol, desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin.

Pendanaan untuk pengadaan PLTMH Jambi ini berasal dari Baznas dengan menyalurkan dana zakat sebesar $ 350.000 dan Bank Jambi dari dana CSRnya sebesar $ 281.357. Dalam proses penentuan lokasi aplikasi PLTMH ini, semua pihak telah memastikan bahwa desa tersebut adalah desa tertinggal dan masyarakatnya layak mendapatkan hak atas Zakat. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) menyambut baik kontribusi Baznas dan Bank Jambi serta diharapkan dapat menjadi langkah awal serta percontohan untuk kerjasama sejenis di daerah-daerah lain kedepannya.

Pembangunan Baru PLTMH di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun ini direncanakan akan beroperasi pada bulan Agustus 2018. Kapasitas PLTMH sebesar 60 kW akan memberikan akses listrik kepada 283 rumah tangga, 2 sekolah, masjid dan 4 musholla serta infrastruktur desa lainnya. Revitalisasi PLTMH di Desa Ngaol, Desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin direncanakan beroperasi penuh pada bulan Juli 2018. Kapasitas masing-masing PLTMH sebesar 40 kW akan memberikan akses listrik bagi 523 rumah tangga, 5 sekolah, 3 masjid, 15 musholla, 1 pesantren dan infrastruktur desa lainnya. Untuk menjaga kesinambungan aplikasi PLTMH ini, di masing-masing desa juga akan dilakukan peningkatan kapasitas masyarakat, pelatihan kepada operator dan pembentukan lembaga desa pengelola PLTMH.

Setelah melalui proses selama kurang lebih 7 bulan persiapan dan kerjasama, aplikasi PLTMH Jambi memasuki tahap konstruksi ditandai dengan dilakukannya Ground Breaking pada hari Jum’at tanggal 6 April 2018 di desa Lubuk Bangkar, Kec. Batang Asai, Kab. Sarolangun.

Ground Breaking ini dihadiri langsung oleh Wakil Gubernur Jambi Bapak H. Fachrori Umar, Sekretaris Dirjen EBTKE-ESDM Bapak Wawan Supriatna, Deputy Country Director UNDP Indonesia Ibu Francine Pickup, Wakil Ketua Komisioner Baznas Bapak H. Zainulbahar Noor dan Direktur Utama Bank Jambi Bapak M. Yani. Turut hadir pula Bupati Sarolangun, plt Bupati Merangin dan Ketua OJK Jambi. Perwakilan dari desa Air Liki dan Air Liki baru juga hadir untuk menyaksikan Ground Breaking Revitalisasi PLTMH di desanya.

Acara Ground Breaking ini ditandai dengan pembukaan tirai penutup papan informasi oleh Wakil Gubernur Jambi bersama VIP lain, dilanjutkan dengan penuangan semen di lima kaki papan informasi PLTMH Jambi. Ground Breaking ini selain sebagai tanda dimulainya tahapan konstruksi PLTMH Jambi, juga membuktikan komitmen masing-masing pihak (Pemprov Jambi, UNDP, EBTKE-ESDM, Baznas dan Bank Jambi) dalam memberikan akses terhadap energi sebagai ‘Cahaya Harapan’ untuk mendukung pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.