Pertama di Indonesia : Pembiayaan Zakat Menerangi Empat Desa di Jambi

13 April 2018

Program Pembangunan PBB (UNDP) bersama dengan Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pemerintah Provinsi Jambi dengan dukungan dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Bank Jambi, melakukan ground breaking untuk memulai pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) untuk menyediakan listrik bagi total 803 rumah tangga dari empat desa di Provinsi Jambi, yang memberi manfaat langsung kepada setidaknya 4.448 orang dan juga meningkatkan kegiatan ekonomi dengan masyarakat dari desa sekitar.

Di saat sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki akses ke listrik yang dapat menunjang ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang lebih baik, sejumlah masyarakat di Jambi masih belum dialiri listrik dan membuat mereka rentan terhadap kemiskinan dan taraf hidup yang rendah. Data dari Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa rasio elektrifikasi di Jambi adalah 91,40% yang berada di bawah rasio nasional 94,83% (hingga Desember 2017). Kesenjangan ini mendorong institusi terkait untuk memberikan dukungan, seperti Bank Jambi dengan dana CSR sebesar 281.357 Dolar AS (sekitar Rp 3,76 miliar); BAZNAS menyalurkan dana zakat sebesar 350.000 Dolar AS (sekitar Rp 4,8 miliar) untuk penyediaan listrik dan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

“Ini adalah dukungan pertama oleh BAZNAS dalam penggunaan dana zakat untuk SDGs di Indonesia dan bahkan di dunia. Sebelum pembangunan dilaksanakan, dilakukan persiapan yang intensif selama 7 bulan. Ini termasuk pemilihan lokasi dan pelibatan semua pemangku kepentingan untuk memastikan penerima manfaat adalah fakir miskin dan yang paling membutuhkan (mustahik),” kata Dr. Zainulbahar Noor, Wakil Ketua BAZNAS. Satu unit PLTMH baru akan dibangun di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, yang dijadwalkan beroperasi pada bulan Agustus 2018. Selain itu, 3 unit PLTMH di Desa Ngaol, Desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin akan direvitalisasi.

“Pembangunan ini merupakan inisiatif bersama dari masyarakat yang diimplementasikan melalui kerja sama pendanaan dari beberapa pihak. Pemerintah mengapresiasi dan sangat mendukung program ini sebagai bagian dari upaya penyediaan tenaga listrik berbasis Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBT) melalui proyek MTRE3 (Market Transformation through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in the Energy Sector/Transformasi Pasar melalui Desain dan Implementasi Aksi Mitigasi yang Tepat dalam Sektor Energi),” kata Wawan Supriatna, Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Pada proyek MTRE3 yang didukung dana hibah dari Global Environment Facility (GEF) ini, UNDP dan Kementerian ESDM tidak hanya ingin mengurangi emisi, tetapi juga untuk meningkatkan rasio elektrifikasi terutama di daerah-daerah terpencil di Indonesia,

PLTMH yang baru memiliki kapasitas 60KW dan mampu menyediakan listrik untuk 283 rumah tangga, dua sekolah, masjid dan 4 musholla serta infrastruktur desa lainnya. Sementara itu, PLTMH yang direvitalisasi dijadwalkan untuk beroperasi penuh pada bulan Juli 2018, masing-masing dengan kapasitas 40KW, untuk menyediakan listrik bagi 523 rumah tangga, 5 sekolah, 3 masjid, 15 musholla, 1 pesantren dan infrastruktur desa lainnya. Secara keseluruhan, 803 rumah tangga akan mendapat manfaat dari program ini. Untuk menjaga keberlanjutan PLTMH ini, operator di setiap desa akan dilatih untuk mengelola pembangkit listrik tersebut.

“Ground breaking ini sangat penting karena listrik yang akan masuk ke desa ini untuk pertama kali akan memberi harapan dan kesempatan bagi warga. Sebelumnya, proses persalinan terpaksa dilakukan dalam gelap gulita; anak-anak belajar dan beribadah dengan cahaya lilin; dan tanpa listrik, kesempatan untuk berwirausaha sangat kecil. Ini adalah contoh pertama bagaimana kemitraan inklusif antara UNDP, organisasi keagamaan (BAZNAS), sektor swasta (Bank Jambi) dan Pemerintah dapat memberdayakan masyarakat lokal dan berkontribusi pada pencapaian SDGs,” kata Francine Pickup, Wakil Direktur UNDP Indonesia.

UNDP berharap akses ke listrik akan membantu mengentaskan kemiskinan dan memastikan masyarakat yang sejahtera dalam upaya mencapai SDGs terutama Tujuan No. 1 (Tanpa Kemiskinan) dan No. 7 (Energi Bersih dan Terjangkau).