Fasilitasi MTRE3 terhadap Dukungan Kebijakan Sektor EBT dan Konservasi Energi di Daerah

10 November 2022

Jakarta, 10 November 2022 – Dalam acara talkshow virtual “Fasilitasi MTRE3 terhadap Dukungan Kebijakan Sektor dan Konservasi Energi di Daerah” bertujuan untuk menyebarluaskan pembelajaran dan rekomendasi dari hasil studi dan bantuan teknis yang difasilitasi oleh MTRE3, agar dapat diambil dan bermanfaat untuk publik. Selain itu juga untuk menekankan kontribusi unik MTRE3 di empat provinsi percontohan.

“MTRE3 telah berhasil mendampingi dan memfasilitasi penyusunan hingga pengesahan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) di empat provinsi percontohan, yaitu di Jambi, Sulawesi Barat, Riau, dan NTT,” ujar Sahid Junaidi selaku Sekretaris Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM sekaligus Deputy National Project Director program MTRE3 saat membuka acara.

Proyek MTRE3 yang sudah berjalan selama 5 tahun telah fokus di empat provinsi percontohan, yaitu Riau, Jambi, Sulawesi Barat dan Nusa Tenggara Timur. Dalam upaya penguatan kebijakan pemerintah di sektor EBT dan konservasi energi, MTRE3 mengarusutamakan (mainstreaming) studi mitigasi perubahan iklim (yaitu: (1) Tinjauan Rencana Aksi Mitigasi Iklim Regional, (2) Kaji Ulang RAD-GRK, (3) Inventarisasi GRK, (4) Konsumsi Energi Spesifik - SEC, dan (5) Kurva Biaya Pengurangan Marginal - MACC) terhadap rencana pembangunan daerah (RUED dan RPJMD) pada 4 provinsi percontohan MTRE3.

Hal ini ditujukan untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan pengelolaan sumber daya alam, khususnya sektor pembangkitan energi dan penggunaan akhir serta mengatasi masalah dalam mitigasi perubahan iklim untuk pembangunan yang lebih hijau, tangguh dan berkelanjutan.

“Pengarusutamaan RUED dan hasil MACC dapat mempertajam program RPJMD untuk sektor energi untuk mendorong dan mempercepat investasi menuju pembangunan Rendah Karbon dan berkelanjutan,” kata Boyke Lakaseru selaku National Project Manager MTRE3 Project. “Proses kolaborasi antar berbagai pihak yang sudah terlaksana dengan baik, bisa menjadi lesson learned untuk proses penyusun dokumen lainnya,” tambah Boyke.

Kegiatan MTRE3 ini telah berkontribusi langsung pada target dan program pemerintah khususnya di sektor energi terbarukan dan penurunan emisi.

“Terwujudnya pengelolaan energi yang berkeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan memprioritaskan pengembangan energi terbarukan dan konservasi energi dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional,” ujar Dr. Musri selaku Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) dalam paparannya.

Sesi talkshow yang dimoderasi oleh M. Harish Mafaaza selaku Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Konservasi Energi, Kementerian ESDM dan narasumber dari empat provinsi percontohan hadir secara virtual. Talkshow ini membahas nilai tambah RUED, MACC, Inventarisasi GRK, studi KLHS untuk sektor energi yang difasilitasi oleh MTRE3 yang dirasakan langsung seperti oleh ; Jusuf Adoe selaku Kepala Dinas ESDM NTT, Anugrah Irawan Umran selaku Analisis Kebijakan Ahli Muda, Dinas ESDM Sulawesi Barat, Zulkifli selaku Analis Rencana Umum Daerah, Dinas ESDM Riau, Setyasmoko Pandu Hartadita selaku Kepala Bidang Energi, Dinas ESDM Jambi, dan ditambah M. Iqbal Nugraha selaku Sub Koordinator Evaluasi dan Laporan, EBTKE.

“RUED sudah ditetapakan, tentunya kedepannya kita akan melakukan monitoring dan evaluasi. Saya berharap ketika undang-undang terkait EBT sudah terbit, kami bisa secepatnya bersinergi dengan ESDM dan mitra-mitra terkait. Terima kasih banyak kepada MTRE3 dan rekan- rekan atas kontribusinya,” kata Jusuf Adoe selaku Kepala Dinas ESDM NTT.

Mengembangkan sektor EBT dan Konservasi Energi yang berkelanjutan membutuhkan sinergi, dukungan sumberdaya dan usaha bersama-sama dari berbagai pihak terkait. Pada akhir masa implementasinya, MTRE3 diharapkan dapat mendukung penurunan emisi CO? sebesar 27.019 tons, dan dapat memfasilitasi terbangunnya pembangkit listrik dari energi terbarukan atau EBT, sebesar 15MW, sekaligus memobilisasi investasi di sektor EBT sebesar USD 25 juta.