UNDP Dukung 2 Bandara Internasional dan Kilang Minyak Negara di Indonesia Raih ISO 50001

01 October 2021

Jakarta, 1 Oktober – Di masa pandemi, banyak industri menghadapi kesulitan, terutama bandara akibat lockdown dan pembatasan perjalanan. Di tengah masa sulit, UNDP bersama Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM berhasil mendukung 3 BUMN (PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pertamina Refinery Unit 4 Cilacap) untuk mendapatkan Sistem Manajemen Energi (EnMS) ISO 50001.

Sasaran EnMS adalah dua bandara; Bandara Internasional Soekarno-Hatta T3, Jakarta, dan Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali beserta satu unit kilang IV di Cilacap, Jawa Tengah, milik PT Pertamina. Salah satu strategi kelangsungan bisnis 3 BUMN ini adalah melalui EnMS, yang dapat melangkah lebih jauh ke akreditasi ISO 50001 di seluruh dunia. Selain itu, EnMS berkontribusi pada konservasi energi dan menghasilkan penghematan biaya operasional yang signifikan untuk bisnis yang berjuang selama pandemi.

ISO 50001 adalah sertifikasi standar internasional yang mengakui konsumsi efisiensi energi dari sebuah perusahaan induk. Sertifikasi ISO 50001 mensyaratkan komitmen level Top Management untuk melakukan pengawasan energi pada tahun ke-2 dan ke-3 sebagai bentuk keberlanjutan dan kegiatan wajib untuk mempertahankan sertifikasi. ISO 50001 membantu organisasi untuk meningkatkan kualitas dan manajemen lingkungan khususnya dalam kerangka manajemen energi mereka.

Manfaat ISO 50001 adalah 1) Peningkatan kinerja energi; 2) Penghematan biaya operasional dan energi; 3) Pengumpulan dan analisis data; 4) Menetapkan kinerja energi dan target energi; 5) Penyelidikan pemanfaatan energi dan penetapan rencana pengelolaan energi; Terakhir, tetapi tidak kalah penting , 6) Perbaikan terus-menerus.

Mempromosikan transisi energi yang berkelanjutan jauh lebih masuk akal dengan memulai aktivitas seperti konservasi energi. Indonesia mempunyai tujuan dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) yang sejalan dengan penerapan konservasi energi melalui EnMS dan dapat membawa Indonesia menuju Net Zero Emission yang lebih cepat.

Oleh karena itu, inisiatif yang didukung oleh UNDP dan Kementerian ESDM akan menginspirasi BUMN lain untuk dapat menyaksikan manfaat EnMS memperoleh ISO 50001. Keuntungan lain dari EnMS adalah pengurangan emisi, penghematan energi, dan penghematan biaya operasional yang semuanya di antaranya sangat relevan untuk meningkatkan ketahanan bisnis apa pun selama pandemi.

UNDP akan terus mendukung dan mempromosikan transisi energi berkelanjutan untuk membantu Indonesia mencapai target yang lebih ambisius untuk Perjanjian Paris.